Aswari Bertekad memperkuat Budaya Pro Lingkungan
Aswari Bertekad memperkuat Budaya Pro Lingkungan. “Sebagai penghuni bumi, kita harus bersahabat dengan lingkungan alam
sekitar. Refleksinya, kita harus menjaga dan melestarikannya. Dan,
apapun yang bakal merusak lingkungan harus kita cegah,” kata Bupati
Lahat, Aswari Riva`i ketika berbicara dengan teman-teman di kantor
media. Aswari melihat sikap pro-lingkungan semakin krusial, sejalan
dengan kecenderungan bahwa konsep pembangunan dan atau kebijakan semakin
mengabaikan masalah lingkungan.
Karena itu, lanjut Aswari yang siap memimpin Sumatera Selatan, kebijakan pembangunan untuk wilayah Sumatera Selatan, di daerah perkotaan atau desa, harus tetap memperhatikan aspek lingkungan. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten dan atau Pemerintah Kota harus selalu menentukan “kawasan hijau” agar tidak terjadi tabrakan terhadap kepentingan lingkungan.
“Harus kita ingat, jika kita abai terhadap lingkungan, maka jangan salahkan jika alam mengamuk. Jika terjadi banjir yang meluas, longsor di mana-mana, semua itu merupakan reaksi alamiah atau konsekunsi logis dari sikap yang tidak menghormati alam. Sementara kita tahu, bencana alam itu sungguh menderitakan kita”, kata Aswari, yang suka off-road sebagai olahraga yang berbatasan langsung dengan alam.
Sebenarnya – lanjut Aswari lagi – jika kita pandai bersahabat dengan alam (lingkungan), banyak hal yang bisa mendatangkan rezeki yang sangat fantastis, untuk kepentingan daerah atau masyarakat yang dapat memanfaatkan lingkungan alam ini. Jika ada lokasi wisata alam, maka menjaga dan atau mempertahankannya jelas membawa rezeki tanpa batas. Ini adalah sikap pro-lingkungan yang – insya Allah – saya akan kembangkan lebih lanjut jika saya memimpin Sumatera Selatan ini. Tidak ada tawar menawar untuk kepentingan lingkungan ini.
Karena itu, lanjut Aswari yang siap memimpin Sumatera Selatan, kebijakan pembangunan untuk wilayah Sumatera Selatan, di daerah perkotaan atau desa, harus tetap memperhatikan aspek lingkungan. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten dan atau Pemerintah Kota harus selalu menentukan “kawasan hijau” agar tidak terjadi tabrakan terhadap kepentingan lingkungan.
“Harus kita ingat, jika kita abai terhadap lingkungan, maka jangan salahkan jika alam mengamuk. Jika terjadi banjir yang meluas, longsor di mana-mana, semua itu merupakan reaksi alamiah atau konsekunsi logis dari sikap yang tidak menghormati alam. Sementara kita tahu, bencana alam itu sungguh menderitakan kita”, kata Aswari, yang suka off-road sebagai olahraga yang berbatasan langsung dengan alam.
Sebenarnya – lanjut Aswari lagi – jika kita pandai bersahabat dengan alam (lingkungan), banyak hal yang bisa mendatangkan rezeki yang sangat fantastis, untuk kepentingan daerah atau masyarakat yang dapat memanfaatkan lingkungan alam ini. Jika ada lokasi wisata alam, maka menjaga dan atau mempertahankannya jelas membawa rezeki tanpa batas. Ini adalah sikap pro-lingkungan yang – insya Allah – saya akan kembangkan lebih lanjut jika saya memimpin Sumatera Selatan ini. Tidak ada tawar menawar untuk kepentingan lingkungan ini.
Komentar
Posting Komentar